Bogor, radar jakarta.net| Penyaluran Bansos Program Sembako /BPNT, beberapa poin kesepakatan, yang dihasilkan dalam ...
Bogor, radar jakarta.net| Penyaluran Bansos Program Sembako /BPNT, beberapa poin kesepakatan, yang dihasilkan dalam rapat bersama agen e-Warung ini.
Pertama keberadaan e-Warung aktif, kedua agen e-Warung sepakat untuk tidak melayani Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang berada di luar zonanya.Sosial RI pada Maret 2021 telah dan terus melanjutkan menyalurkan bantuan sosial (bansos).
Bansos diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sudah padan dengan data Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sesuai amanat Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Penyaluran merupakan bagian dari Program Bantuan Tunai yang diluncurkan Presiden Joko Widodo sejak 4 Januari 2021 yang mencakup tiga jenis program, yaitu Program Sembako/Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bagi 18,8 juta KPM, Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 Juta KPM, dan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 10 juta Lemahnya pengawasan di tingkat bawah program Bansos didunga dijadikan ajang bisnis oleh kelompok maupun keluarga para oknum- kepala desa. Bahkan E- Warung sebagai penyaluran dan E- warung aktif ditemukan E- warung nya tidak ada. Rumah warga dijadikan sebagai penampungan sementara komuniti sebelum di antar kerumah ketua kelompok di wilayah Masing-masing.
Seperti didunga dilakukan didesa Pabangbon Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat.
Neng Hesti yang disebut sebagai angen, penyaluran Bantuan pangan non tunai (BPNT) di desa pabangbon, saat ditemui di tempat penyaluran sembako ( BPNT) Rabu (20/10) tidak bisa menjawab saat ditanyakan di mana E- warung nya.
Hesti anak kandung dari Kepala Desa menyampaikan ke radar jakarta, hari ini kami menyalurkan ada tujuh komuniti. Disini penampungan sementara, penyaluran dikirim ke rw Masing-masing, cetusnya.
Pembangian hari ini ada yang tiga bulan , satu bulan nya menerima satu karung beras, satu tahu, satu tempe, setengah kilo kacang tanah, satu kilo telor, setengah kilo kentang dan buah apel ' tambah nya. Semua nya sudah di paket paketin, tinggal menaikan ke atas mobil mau di antar ke wilayah rw Masing-masing tambah bu kades. Ketua kelompok PKH di RT 02 /09 ,sebagai penampung sementara di wilayah nya sebelum dibagikan ke KPM masing-masing, sempat diwawancarai radar jkt tentang penyaluran Bansos di wilayah nya.
Karena ada impormasi dari Kpm Ketua kelompok meminta sejumlah uang ke KPM. Ketua kelompok, membenarkan apa yang disampaikan warga. Benar, itu untuk biaya ongkos pengiriman barang dari tempat pengambilan komuniti, kesini. Uang nya saya serahkan ke supir.
Besarnya yang diminta, tergantung dari banyaknya yang diterima warga. Kalau beras, tujuh karung, diminta tujuh puluh ribu, yang tiga karung empat puluh ribu, kalau hanya dua karung tiga puluh ribu ujar.
Saya juga penerima, bantuan PKH, saya Ketua kelompoknya, kartu anggota KPM di wilayah Saya semua ada disaya ' sambil menunjukkan kartu nya.
Warga tidak ikut keagen, warga menunggu di sini aja, kalau sudah datang bantuan nya saya bagikan ke warga Masing-masing sebagai penerima.
Jujur disini masih banyak warga pemengang kartu, tapi tidak prnah menerima sembako atsu beras, tambah nya. Semua nya sudah di paketin dari sana, saya tinggal membangikan saja pungkas nya.
Sekarang penampungan sembakonya nya sudah dekat di rumah warga, di dekat rumah pak kades. Duluma jauh Cetus warga. Ada nya cetusan dari angen yang disalurkan rabu (20/ 10) adalah dari program PKH.
JilalJilal ketua pendamping PKH desa pabangbon Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, menyampaikan melalui via whasap dan via telpon, yang disalurkan bukan lah dari PKH. PKH sampai saat ini belum ada pencarian, pak, itu program BPNT.
Setelah mendengar ada cetuskan yang disalurkan rabu (20/10) dari PKH, saya keesokan harinya langsung turun kebawa, unggahnya. Mengenai adanya ongkos yang diminta pada pencairan BPNT, pendamping PKH tidak pernah mengatakan.
Memang benar impormasi nya yang memintanya ketua kelompok dari PKH. Apa yang dilakukan oleh ketua kelompok dibawah , adanya meminta biaya ongkos, itu di luar program PKH.
Pendamping tidak mengatakan dan tidak mau ikut campur dengan program BPNT, karena poksi saya pendamping PKH dan bukan pendamping BPNT ujarnya. Sampai hari PKH belum ada pencairan pungkasnya.
Adanya beberapa kejanggalan tentang penyaluran BPNT di desa Pabanbon Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat, Omdsman layak menindak lanjutinya.
(Aripin lubis)