Takengon,Radar Jakarta Syarat menjadi sarak opat dahulu di gayo.mengigat betapa pentingnya tugas pekerjaan sarak opat,maka adat...
Takengon,Radar Jakarta
Syarat menjadi sarak opat dahulu di gayo.mengigat betapa pentingnya tugas pekerjaan sarak opat,maka adat menetapkan syarat tertentu untuk dapat di angkat sebagai pemimpin yaitu turah makal(berakal),mu ilmu(memiliki ilmu),amanah(dipercaya) berani wan benar(berani membela kebenaran)mu pergaulen Lues(luas pergaulannya)
sebaiknya ditambah dengan sarat muharta(mempunyai harta agar tidak korupsi).mukuru jeroh(keberuntungan baik),Semayang Kin tetue gemasih Kin kekanak(kasih sayang kepada orang orang tua dan anak anak)dan mukemel(merasa malu kalau dia melakukan kecurangan dan masyarakatnya mundur).
Unsur unsur sarak opat harus dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum atau melalui musyawarah pemuka pemuka masyarakat,mereka mengistilahkan pemilihan itu"memilih jema simale kunul teruken, remalan termulo urum menemah beret"(memilih orang yang akan duduk pada tempat terhormat,berjalan didepan dan memikul tanggung jawab berat,karena itu pemilih harus secara jelas atau nyata menyakini kemampuan calon pemimpin.
pemerintahan menurut kacamata syari'at dan adat.mereka tidak mau dan tidak boleh memilih apa yang disebut"inih gantang taring atauwa jagong gegodeng iubun Kin inih"(sisa benih kentang atau jangong yang tidak berguna dijadikan benih) tentu tanaman itu tidak tumbuh subur bahkan mati.begitu pula kalau pemimpin yang dipilih tidak memiliki bakat,niat dan ilmu yang memadai,menyebabkan kepemimpinannya tidak berasil bahkan masyarakat yang dipimpinnya kucar kacir.
Pemimpin yang memenuhi sarat dan berasil melaksanakan amal kepemimpinannya disebut"sesuk Kin iyon,singkih Kin papan,kulangit gere mutumpu kubumi gere mutupang"(berdiri laksana tiang tengah,berbaring bagaikan dinding,kelangit tidak buntu,kebumi pun tidak terhalang.proses tugasnya mulus tidak ada hambatan yang berarti untuk membahagiakan rakyatnya.
pemimpin yang baik dan bijaksana,tidak mau gegabah bertindak dan berbicara,dalam bahasa adat disebut "remalan we bertungket berperi we berabun"berjalan memakai tongkat berbicara tidak memastikan janji,tidak bertindak sebulum matang dikaji dan tidak berjanji secara pasti"we dekat urum si tulu(dekat dengan yang tiga)yaitu niet wan ate(niat dalam hati)cerak belangi(ucapan yang baik)dan berbuet simampat(perbuatan yang bermamfa'at)dan jarak Ari situlu(jauh dari yang tiga)loba atau tamak,jasad atau dengki dan riya' atau takabur.
kalau nilai dan norma adat kepemimpinan ini terkaksana maka ekses kepemimpinan itu dalam adat disebut"kulangit gere mugegur kubumi gere mugempa,ibides gere ne kul,itangak gere ne atas Temas mata munengon selese kemiring mu menge"(dilangit tidak terdengar gemuruh,dan dibumi tidak terjadi gempa,diukur tidak terlalu besar,dipandang keatas tidak terlalu tinggi,indah dipandang mata merdu didengar telinga"dan hasil pelaksanaan amal pemimpin dinikmati masyarakat dengan aman,tenteram,sejahtera,indah dan bahagia(aharuddin)
COMMENTS