DUMAI, RADARJAKARTA.NET Warga masyarakat umum, khususnya kelurahan Pangkalan Sesai menolak keberadaan tumpukan sampah yang terle...
DUMAI, RADARJAKARTA.NET
Warga masyarakat umum, khususnya kelurahan Pangkalan Sesai menolak keberadaan tumpukan sampah yang terletak di pinggir jalan, persimpangan jalan Budi Kemuliaan-jalan Cut Nyak Dien-jalan Dok.
Seorang warga jalan Nelayan RT.11 Kasno kepada RADARJAKARTA.NET berkata "kami merasa terganggu dengan bau sampah ini. Dan tumpukan nya juga mengganggu pemandangan, serta menghambat akses ke lapangan bola yang berada di pertengahan jalan buntu ini," terang Karno.
"Kami sudah pernah bicara dengan pihak kelurahan dan kecamatan, bahwa kami minta agar tempat pembuangan digeser ke arah dalam, melewati jalan masuk ke lapangan bola," tambah Zakaria warga lainnya.
Sementara Billy Kabid Trantib kecamatan Dumai Barat, ketika dikonfirmasi di TKP, berujar "kita awalnya tetapkan tempat pembuangan sampah dipinggir jalan arah pelabuhan Roro, tapi akhirnya dipindahkan kepinggir simpang ini, dengan pertimbangan agar pintu besi bak sampah portabel dinas Lingkungan Hidup, tidak berhilangan, sebab di simpang ini banyak orang lewat," tekan Billy.
Rangkuman RADARJAKARTA.NET dilapangan, awal mulanya pihak PT Patra Niaga Rabu pagi (09/09/2020) menghubungi Camat Dumai Barat Adian Bp Harahap secara lisan lewat telepon, bahwa akan ada gotong royong dilakukan PT Patra Niaga di lokasi pembuangan sampah yang berada di pinggir jalan, persimpangan jalan Budi Kemuliaan-jalan Cut Nyak Dien-jalan Dok.
Camat Adian Harahap merespon dengan mengirimkan petugas kebersihan ke lokasi, dibantu petugas dari kelurahan Pangkalan Sesai.
Camat Adian juga menghubungi dinas Lingkungan Hidup. Yang direspon dinas, dengan menurunkan 1 unit mobil derek pengangkut bak sampak, serta Kabid nya.
Namun sesampainya di TKP, maksud Patra Niaga, lewat pimpinan lapangan nya (berkacamata hitam, kaos lengan panjang biru, celana hitam, mengenakan helm merah) malah bersikap ngotot dan arogan (tanpa diskusi dengan lurah Nurseha dan camat Adian Harahap) mengatakan agar tumpukan sampah, dipindahkan kearah lahan kosong semak belukar, bekas kompleks perumahan (sudah dipenuhi semak belukar).
Oleh operator mobil derek dan petugas dinas Lingkungan Hidup, keberatan jika bak sampah dipindahkan sesuai keinginan petugas perwakilan PT Patra Niaga tersebut.
Pertimbangan nya, kontur tanah yang dimaksud lunak dan lembek.
Jadi akan menyulitkan mobil derek untuk masuk dan keluar meletakkan bak sampah besi portabel.
Bahkan si orang tersebut mengatakan jika waktu-waktu kedepannya, bila ada alat berat disediakan PT Patra Niaga, yang mau menaruhkan dan mengeluarkan bak sampah besi tersebut, lurah Nurseha yang akan membayar biaya sewanya.
Lurah Nurseha keberatan dengan sikap ngotot dan arogan orang tersebut.
RADARJAKARTA.NET yang mencoba konfirmasi ke Manejer area PT Patra Niaga, Guntur, juga mendapat sambutan yang tidak ramah dari sekuriti PKD bernama Dediyanto di pos jaga.
Apakah Manejer Guntur memang menerapkan dan menanamkan sifat ngotot dan arogan kepada semua bawahannya..?
(ES)
COMMENTS