Pandeglang, Radar Jakarta.net Soal tingginya harga eceran gas elpiji di Desa Gunungbatu, H arif warga Desa Munjul Kecamatan Munj...
Pandeglang, Radar Jakarta.net
Soal tingginya harga eceran gas elpiji di Desa Gunungbatu, H arif warga Desa Munjul Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang selaku pemilik pangkalan elpiji 3 Kg Desa Gunungbatu kepada radarjakarta.net akui bahwa menjual harga Isi ulang tabung gas elpiji di atas HET dan menyalurkannya hanya ke 6 orang pengecer serta dengan harga 22 ribu untuk pembelian 5 tabung dan 24 ribu.
Apabila di atas 10 tabung pasalnya teknis penjualan seperti itu untuk menutupi operasional karena menurutnya alokasi tabung yang dia dapat tiap minggunya berubah kadang sedikit kadang banyak.
"Ya betul saya menjual pada pengecer di Desa Gunungbatu dengan harga 22 ribu hingga 24 ribu tergantung pembelian hal itu untuk menutupi operasional dan gaji karyawan yakni supir dan kernet yang biasa menjemput barang ke Agen Fajar Sidiq Pandeglang yang menghabiskan biaya sekitar 450.000/ Pengambilan dengan rincian 150 ribu supir, 150 ribu kernet dan 150 ribu bensin mobil.
selanjutnya tabung langsung di distribusikan ke pengecer di Gunungbatu. Saya menjual di atas HET memang tidak sesuai aturan namun kalau bicara tidak sesuai aturan bahkan se Kabupaten Pandeglang semua pangkalan tidak sesuai aturan baik dari harga ataupun penyalurannya.
Lebih lanjut H. Arif menjelaskan kaitan pangkalan yang tidak pernah di isi dirinya membenarkan bahkan sejak 2016 tidak pernah di tempati hanya ngontrak dan masang plang saja.
"Saya sebagai pemilik pangkalan selama ini tidak mendistribusikan ke masyarakat penerima manfaat langsung melainkan ke pengecer hanya 6 titik saja" Tuturnya. Selasa, 01/09/2020
Melalui telpon selular Humas Karang Taruna Kecamatan Munjul Encep Sunarya Sikapi pangkalan elpigi 3 Kg Gunungbatu hanya numpang plang tersebut.
"Sebetulnyan kalau hanya numpang nama itu tidaklah efektif mestinya pangkalan harus pelaku usaha yang bisa stanbaye di pangkalan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat penerima manfaat dan idealnya warga setempat Gunungbatu. Hal ini tentu harus segera di carikan solusi baik oleh pemerintah Desa ataupun oleh pihak Agen dan untuk persoalan tingginya harga di atas HET apapun alasannya itu kalau mengacu pada aturan tidak boleh karena elpigi adalah salah satu barang subsidi, mestinya Agen elpigi di Kabupaten Pandeglang dengan bekerjasama dengan pemerintah segera mencarikan solusi agar tidak terjadi ketimpangan harga yang terlampau tinggi, Kasian masyarakat di tengah kesulitan ekonomi seperti sekarang ini mestinya dapat merasakan manfaat subsidi bisa meringankan biaya hidup sehari-hari namun faktanya menjerit karena harga elpigi yang melambung antara 28 ribu bahkan di momen-momen tertentu bisa mencapai 30 ribu kan miris. pihak pangkalan juga mestinya selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat supaya adanya kerjasama demi kepentingan masyarakat" Tutupnya. Kamis, 03/09/2020.
(ENCEP BACHTIAR)
COMMENTS