Oleh: Andi Araz BW, Jenderal Lapangan Gerakan Reformasi Mahasiswa Makassar 1998, (Progress'98) Lintas Kampus se Indonesia, ...
Oleh: Andi Araz BW, Jenderal Lapangan Gerakan Reformasi Mahasiswa Makassar 1998, (Progress'98) Lintas Kampus se Indonesia, Radar Jakarta.net
Perhelatan akbar lima tahunan di 270 wilayah kurang dari tiga bulan segera digelar. 'Gong politik' akan ditabuh pada 9 Desember 2020.
Di daerah paling utara Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bernama Kabupaten Pasangkayu (sebelumnya Kabupaten Mamuju Utara/Matra) yang ber ibu kota Pasangkayu turut mewarnai pesta demokrasi politik tersebut.
Adalah H.Yaumil Ambo Djiwa, SH, yang merupakan kakak kandung Bupati Pasangkayu dua periode (2010-2020) Ir.H.Agus Ambo Djiwa, MP, kembali berkompetisi menuju Pasangkayu satu setelah sebelumnya maju pada tahun 2005 lalu. Namun, 'keok' ditangan Ir.H.Abdullah Rasyid, M.M yang kala itu berduet dengan Agus sapaan akrab kala itu.
Di tahun 2020 Yaumil juga sapaan akrab beliau, kembali mencoba keberuntungan 'Dewi Fortuna' untuk maju sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati Pasangkayu periode 2021-2026.
Ia kini menggandeng isteri Bupati Pasangkayu Agus yang merupakan ipar.
Yaumil adalah Ketua DPD Golkar Pasangkayu. Sedangkan Herny Agus lewat jalur politik PDI- Perjuangan saat lalu mencoba keberuntungan balon DPR RI (PDIP) namun gagal kalah persaingan dengan anak Bupati Mamuju Tengah (Mateng) Aras Tammauni yaitu Arwan Aras.
Yaumil - Herny diusung oleh 10 Partai Politik (Parpol). Yakni, Partai Golkar, PDIP, Gerindra, Perindo, PAN, PKS, PKB, PPP, PBB, dan PKP Indonesia.
Sementara Balon Bupati - Cawabup Saal -Musawir (keduanya sapaan akrab) didukung oleh 4 Parpol pengusung, masing-masing adalah Partai Hanura yang menduduki kursi Ketua DPRD Pasangkayu saat ini hingga tahun 2024, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tanpa kursi alias non parlemen di DPRD Pasangkayu namun punya ribuan pendukung dan simpatisan di Pasangkayu dan jangan dianggap remeh atau dipandang sebelah mata, ujar sang ketua PSI saat Deklarasi Cabup -Cawabup Saal - Musawir.
Sementara Balon Bupati -cawabup Ir. H.Abdullah Rasyid, M.M.- Muh Yusri Nur, ST tanpa didukung kekuatan Parpol. Paslon ini melaju lewat jalur politik independen.
Di tataran sebagian elit politik lokal Pasangkayu berpandangan, majunya Yaumil -Herny sebagai balon Bupati -Wabup Pasangkayu sebagai sinyal kekuasaan Politik Dinasti yang kemungkinan akan dijalankan pada saat mereka berkuasa.
Dimana kekuasaan yang secara turun-temurun dilakukan dalam kelompok keluarga yang masih terikat dengan hubungan darah. Tujuannya, untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Dinasti politik lebih indenik dengan kerajaan sebab kekuasaan akan diwariskan secara turun -temurun dari ayah kepada anak agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga.
Hal tersebut di 'respon dingin' oleh anggota DPRD Pasangkayu Yani Pepi Adriani yang berasal dari partai Perindo koalisai Yaumil -Herny. Menurutnya, hal tersebut keliru. Ia menyampaikan, kami tidak sedang melakukan hal yang anda pikirkan. Bapak H.Yaumil Aj lanjutnya, tidak pernah meminta ibu Hj.Herny Agus Aj untuk mendampingi beliau. Mengapa? Karena KAMI YES ingin menang, seperti kalian juga ingin menang bukan?
Dikatakan, seandainya hasil Lembaga Survey Yani Pepi lebih tinggi dari ibu Hj.Herny Agus saya yakin Yani Pepi akan mendampingi bapak H.Yaumil Aj untuk Pilkada Pasangkayu. "Ini logikanya Bos" kata mantan anggota Partai Demokrat itu.
Ditambahkan Yani sapaan akrab beliau, kami 10 (sepuluh) koalisi partai, siap maksimal untuk berjuang di lapangan menyampaikan hal positif ke masyarakat untuk mencoblos H.Yaumil Aj -Herny Agus pada 9 Desember 2020. Hal itu disampaikan lewat pesan sosmed Sabtu, 19 September 2020 sore.
Namun apapun pesan logika politik yang disampaikan kepada publik tidak dapat merubah definisi politik dinasti yang menurut Dosen ilmu politik Fisipol UGM, AGN Dwipayana dilarang dengan tegas. Karena menurutnya, jika makin maraknya praktek ini (Dinasti politik) di Pilkada dan Pemilu legislatif, maka proses rekrutmen dan kaderisasi di Parpol tidak berjalan atau macet. Jika kuasa para dinasti di sejumlah daerah bertambah besar maka akan kian marak korupsi sumber daya alam dan lingkungan, kebocoran sumber-sumber pendapatan daerah, serta penyalahgunaan APBD dan APBN.
Masyarakat berhak menentukan pilihannya masing -masing dan kita berharap Pilkada aman, lancar, dan damai, menuju Pasangkayu yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera dalam bingkai keragaman yang dibalut kebersamaan. Itu harapan kita semua di Pasangkayu. Bravo Pasangkayu !!!
(RJ/ARAZ/redaksi).
COMMENTS