Jakarta, RadarJakarta.Net Ketua Lembaga Masyarakat Adat ( LMA) Papua Barat, Frengky Umpain, meminta Direktur Eksekutif ETOS Indo...
Jakarta, RadarJakarta.Net
Ketua Lembaga Masyarakat Adat ( LMA) Papua Barat, Frengky Umpain, meminta Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah segera berhenti sebarkan HOAX. Hal ini disampaikan dengan tegas oleh Frengky terhadap Iskandarsyah, Sabtu,19 September 2020.
Hal ini dikatakan Frengky Umpain,dikarenakan pernyataan Iskandarsyah pada beberapa media online, dinilai tidak berdasarkan fakta serta tidak disertai data sehingga informasi yang disampaikan merupakan informasi palsu atau HOAX.
Frengky mencontohkan, pernyataan Iskandarsyah tentang Paslon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat 2020-2025 Abdul Faris Umlati SE. dan Orideko Iriano Burdam S.IP,M.Ec.Dev, ( AFU-ORI ) tidak didukung partai politik namun faktanya di KPUD Raja Ampat, hanya terdapat calon tunggal yang mendaftar. Yakni AFU-ORI.’’ Bebernya Frengky kepada insan Pers pada, sabtu 19/9/2020: 8.00 WIB.Malam.
Berikut ini adalah salah satu pernyataan Iskandarsyah,“hari ini beliau gembar-gembor soal dukungan parpol-parpol pemdukungnya, hari ini juga saya melihat hanya partai Golkar dan Partai Demokrat yang belum memutuskan mendukung incumbent” Pernyataannya.
Pernyataan Iskandarsyah tentang KPUD Raja Ampat yang dinilai melanggar aturan’ pun, adalah pembohongan, karena tahapan pendaftaran paslon telah dilaksanakan sesuai PKPU Nomor 5 Tahun 2020, dan peraturan Pilkada lainnya yang berlaku, bahkan diberikan tambahan waktu pendaftaran hingga tanggal 13 September 2020, karena hanya satu Paslon saja yang mendaftar.
Pasangan calon lain yang mendaftar pada batas akhir waktu tambahan pendaftaran yakni Manuel Pieter Urbinas, SPi.MSi dan Hasan Makasar, S.Pd. namun tidak memiliki syarat mutlak B1 KWK sehingga berkasnya dikembalikan.’’Jelasnya.
Frengky sangat menyayangkan orang sekelas Direktur Eksekutif sebuah lembaga survey yang berada di pusat ibukota Negara, namun berbicara tidak berdasar fakta dan tidak disertai data sehingga berbicara menggunakan logika yang melompat jauh dari fakta data di lapangan.
Iskandarsyah dinilai hanya melakukan praktek-praktek pesan sponsor dengan alasan peduli kepada masyarakat Raja Ampat, hal ini terbukti dari pernyataannya yang menyarankan seorang bakal calon dari kalangan birokrasi, dan sudah bukan rahasia umum lagi siapa yang dimaksud Iskandarsyah.
Pernyataan-pernyataan Iskandarsyah yang tidak didukung oleh data dan fakta di lapangan, menunjukkan sebenarnya dia telah memberitahu kepada public, dari siapa informasi itu diperoleh, dan kita sudah tahu, siapa yang memberi informasi kepada Iskandarsyah.
Sebagai Ketua LMA Papua Barat yang berasal dari Raja Ampat, saya minta Iskandarsyah agar menghentikan menyebar berita HOAX dan melakukan pembohongan public, jangan jadikan Pilkada Raja Ampat untuk mencari popularitas,”tegas Frengky”.
Frengky menilai, Iskandarsyah sebagai lembaga survey telah melampaui kewenangan lembaga-lembaga negara, masyarakat di kampung-kampung di Raja Ampat saja tahu bagaimana etika di dalam berpemerintahan dan bernegara, bagaimana seorang Iskandasyah yang seorang pimpinan lembaga ETOS justru tidak tahu etika bernegara.
Frengky yang pernah menjadi staf Lenis Kogoya di KSP mengajak masyarakat Raja Ampat lebih focus kepada Pilkada dan mensukseskannya, ketimbang mendengar berita bohong yang disebarkan Iskandarsyah, masyarakat harus lebih percaya lembaga resmi negara, bukan lembaga non Negara.
Percayalah tak akan ada orang lain yang akan datang membangun daerahmu selain dirimu yang mempersipakan masa depan generasi mu sendiri,“ tutup Frengky.
[Reporter: Alex Umpain]
COMMENTS